Sukses

Cerita Hashim Saat Prabowo Bawa Jokowi ke Jakarta: Lobi Megawati hingga Jadi Gubernur

Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra, Hashim Djojohadikusumo, mengungkapkan, Prabowo Subianto merupakan orang yang mengawali kiprah Joko Widodo (Jokowi) di tingkat nasional. Bahkan, Prabowo sempat melobi Ketum PDIP Megawati.

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra, Hashim Djojohadikusumo mengungkapkan, Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto merupakan orang yang mengawali kiprah Joko Widodo (Jokowi) di tingkat nasional. Atas jasa Prabowo, Jokowi diusulkan menjadi calon Gubernur DKI Jakarta pada 2012.

Hal itu diungkapkan Hashim saat deklarasi relawan Jokowi Mania (Joman) membentuk relawan Prabowo Mania 08. Hashim membenarkan pernyataan Ketua Umum Joman Immanuel Ebenezer bahwa Prabowo merupakan sosok yang mencetak pemimpin di Indonesia, salah satunya adalah Presiden Jokowi.

"Tidak bisa dibantah dan apa yg dikatakan Pak Noel dan Pak Aris itu benar, yang bawa Pak Jokowi ke Jakarta pada bulan April 2012 itu Pak Prabowo Subianto," ujar Hashim di Gedung Joang, Jakarta, Minggu (12/3/2023).

Jelang Pilkada DKI Jakarta tahun 2012, PDI Perjuangan (PDIP) mendukung petahana Fauzi Bowo. Jokowi ketika itu menyampaikan kepada Prabowo sikap PDIP.

"Kan Pak Jokowi bilang ke Pak Prabowo, Pak Prabowo, hendaknya Pak Prabowo pisah sama ibu (Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri) karena saya dengar PDIP dukung Fauzi Bowo," ujar Hashim.

Adik kandung Prabowo ini masih ingat ketika April 2012 ada pertemuan dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri. Prabowo bertemu Megawati untuk meyakinkan supaya mencalonkan Jokowi di Pilkada DKI 2012.

"Waktu itu Prabowo ketemu dengan Ibu Megawati, disaksikan oleh almarhum Tjahjo Kumolo, dan di situ Pak Prabowo mulai betul-betul meyakinkan ibu, untuk mencalonkan Pak Jokowi," kata Hashim.

2 dari 2 halaman

Lobi Prabowo ke Megawati

Saat itu Megawati belum mau mendukung Jokowi sebagai bakal calon Gubernur DKI Jakarta 2012. Prabowo terus melobi Megawati sampai luluh mau mendukung Jokowi.

"Waktu itu Ibu Mega belum mau mendukung Pak Jokowi, itu sejarah itu, dan Pak Prabowo datang lagi datang lagi ketemu lagi, pelan pelan meyakinkan ibu untuk mencalonkan Pak Jokowi," kata Hashim.

Akhirnya, Gerindra dan PDIP mencalonkan Jokowi bersama Basuki Tjahaja Purnama di Pilkada DKI 2012. PDIP dengan 11 kursi dan Gerindra 17 kursi. Hanya dengan dua partai itu bisa membawa Jokowi menjadi Gubernur DKI Jakarta.

"Perlu 15 kursi untuk mencalonkan seorang calon gubernur, PDIP tidak bisa sendiri, hanya 11 kursi, kita kami waktu itu dua partai lawan 34 partai di DKI waktu itu 2012 ada 36 partai, PDIP dan Gerindra, kita lawan 34 partai dan menang waktu itu," ujar Hashim.

"Dan Pak Prabowo mendukung dan menjadikan Jokowi-Ahok jadi pimpinan DKI, itu sejarah dan itu saksi," pungkasnya.

 

Reporter: Ahda Bayhaqi

Sumber: Merdeka.com